Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit berbahaya dan menjadi 3 besar penyebab kematian di Indonesia.
Berdasarkan data Sample Registration Survey dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, stroke menempati urutan kedua dengan persentase sebesar 21,1% dan penyakit jantung koroner pertama sebesar 12,9%.
Hal inilah yang membuat kamu harus selalu waspada dan mengetahui gejala awal penyakit stroke agar bisa mengobatinya lebih dini.
Meskipun dinyatakan sebagai penyakit yang mematikan, rupanya kondisi stroke ini bisa dicegah.
Hal ini karena sebelum benar-benar terjadi, ada beberapa gejala di tubuh yang bisa diwaspadai sebagai tanda dini.
Gejala stroke ini memang mirip dengan serangan jantung.
Bedanya, menyerang otak hingga beberapa bagiannya terganggu.
Untuk mengantisipasinya ketahui 6 tanda peringatan yang akan dirasakan tubuh.
1. Tekanan darah tinggi
Saat tekanan darah tinggi segera waspadai karena kondisi ini bisa berujung pada stroke.
Bila dibiarkan, tekanan darah yang terlalu tinggi bisa merusak saraf otak atau melemahkan pembuluh darah hingga menyebabkan kebocoran atau pecah.
saraf mata tersumbat
Selain itu, tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab pembentukan bekuan darah dalam aliran darah.
Mekanisme inilah yang akhirnya bisa berujung pada stroke.
2. Masalah penglihatan
Penglihatan yang bermasalah bisa menjadi tanda awal dari stroke.
Hal ini karena setelah stroke terjadi maslaah penglihatan bisa lebih kompleks seperti penglihatan ganda, kehilangan penglihatan pada satu mata, atau penglihatan kabur.
Hasil survey dari 1.300 orang penderita di Inggris mengungkapkan bahwa penglihatan yang kabur menjadi indikator yang cukup kuat.
3. Mati rasa pada satu sisi tubuh
Waspadai bila Moms tiba-tiba merasakan mati rasa pada satu sisi tubuh.
Biasanya gejala stroke memang diawali dari mati rasa sebelah pada wajah, tangan, atau kaki.
4. Pusing atau kelelahan tanpa alasan
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa vertigo dan pusing juga merupakan faktor umum yang dialami pasien stroke.
Keadaan kebingungan dan kelelahan pun bisa menjadi tanda bahwa ada sisi otak yang terkena.
5. Migrain tiba-tiba atau sakit kepala parah
Selama stroke, aliran darah ke otak terhalang atau terputus karena adanya gangguan.
Kondisi ini bisa menyebabkan robekan atau kerusakan pembuluh darah yang menyebabkan migrain mendadak atau sakit kepala.
6. Kekakuan pada leher atau nyeri bahu
Pembuluh darah yang pecah di otak dapat menyebabkan leher atau bahu kaku.
Cara ceknya sederhana, tempelkan dagu ke dada, bila tidak bisa sebaiknya segera diperiksakan.
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang rentan terkena stroke.
Menurut laporan oleh NCBI, ini adalah orang-orang yang lebih mungkin mengalami stroke:
- Orang dengan tekanan darah tinggi.
Tekanan darah dianggap tinggi jika sudah mencapai 140/90 mmHg atau lebih.
- Pria yang lebih tua lebih cenderung memiliki stroke daripada orang muda atau perempuan.
- Merokok dapat memengaruhi jumlah oksigen yang mencapai otak dan juga dapat menyebabkan banyak kerusakan pada pembuluh darah.
- Diabetes
Diabetes disebabkan oleh kekurangan hormon yang disebut insulin yang mengatur tingkat gula dalam tubuh.
Ketika ada kekurangan insulin, gula tidak akan bisa mencapai ke bagian tubuh di mana energi dibutuhkan seperti otak, misalnya.
- Penyakit Jantung
Penyakit jantung dapat menyebabkan pembekuan darah, terkadang mengakibatkan gangguan aliran darah yang dapat menyebabkan stroke.
Faktor risiko lainnya misalnya :
Penyalahgunaan alkohol dan narkoba
Kegemukan
Konsumsi junk food/diet tidak sehat
Depresi/kecemasan
Kurangnya aktivitas fisik
Masalah neurologis lainnya